Have an account?

Sabtu

sebagian ayat-ayat perang dalam injil

Seringkali kita mendengar orang-orang Kristen mendakwa bahwa agama mereka didasarkan di atas konsep kasih-sayang antara manusia tetapi Islam pula diasaskan di atas mata pedang (keganasan). Dakwaan ini jauh daripada kebenarannya, yang utama karena Islam tidak mengajarkan keganasan dan kedua kerana daripada sudut sejarah peperangan seperti Perang Salib dan sebagainya, orang-orang Kristenlah yang memburu dan membunuh umat Islam di mana saja mereka berada. Orang-orang Kristen yang melakukan keganasan seperti di Bosnia, Chechnya dan kepulauan Maluku ternyata didorong oleh ayat-ayat yang mengajarkan kekerasan di dalam Alkitab mereka.

Di dalam Perjanjian Lama:

“Mereka menumpas dengan mata pedang segala sesuatu yang di dalam kota itu, baik laki-laki maupun perempuan, baik tua maupun muda, sampai kepada lembu, domba, dan keledai” (Yosua 6:21)

“Tetapi dari kota-kota bangsa-bangsa itu yang diberikan Tuhan Allahmu, kepadamu menjadi milik pusakamu, janganlah kau biarkan hidup apapun yang bernafas” (Ulangan 20:16)

“Siapa yang menghujat nama Tuhan, pastilah ia dihukum mati dan dilontario dengan batu oleh seluruh jamaah itu. Baik yang asing maupun orang Israel asli, bila ia menghujat nama Tuhan , haruslah dihukum mati” (Imamat 24:16)

Firman Tuhan untuk meyembelih kaum Amalek:

“Jadi pergilah sekarang, kalahkanlah orang Amalek, tumpaslah segala yang ada padanya, dan janganlah ada belas kasihan padanya. Bunuhlah semuanya, laki-laki maupun perempuan, kanak-kanak maupun anak-anak yang menyusu, lembu maupun domba, unta maupun keledai” (Samuel 15:3)

Di dalam Perjanjian Baru, ‘Isa Almasih (yang didakwa oleh orang Kristian sebagai Allah) dilaporkan berkata seperti berikut:

“Jangan kamu menyangka bahwa aku datang untuk membawa damai di atas bumi; aku datang bukan untuk membawa damai melainkan pedang” (Matius 10:34)

“Aku datang untuk melemparkan api ke bumi dan betapakah aku harapkan, api itu telah menyala!” (Lukas 12:49)

“Kamu menyangka, bahwa aku datang untuk membawa damai di atas bumi? Bukan, kataku kepadamu, bukan damai, melainkan pertentangan” (Lukas 2:51)

“Akan tetapi semua seteruku ini, yang tidak suka Aku menjadi rajanya, bawalah mereka kemari dan bunuhlah mereka di depan mataku” (Lukas 92:27)

“Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi” (Matius 15:30)

Ayat-ayat inilah yang mampu mendorong pengganas-pengganas Kristian di seluruh dunia untuk menebarkan kekerasan di muka bumi. Penyembelihan 200 ribu Muslim Bosnia, puluhan ribu Muslim Kosovo, ribuan Muslim di Chechnya, ribuan Muslim di Ambon, Halmahera dan sebagainya merupakan hakikat ajaran keganasan yang termaktub di dalam Alkitab.




Berikut beberapa tokoh anti-Trinitas yg hidupnya harus berakhir secara mengenaskan itu.

1. Iranaeus dia lahir disaat ajaran Kristen Antiokia sudah menyebar ke Afrika Utara Spanyol hingga ke Prancis Selatan. Tidak banyak catatan sejarah mengenai asal-usul dan kedewasaannya sejarah mulai mencatat masa dimana Iranaeus membawa surat petisi dari Uskup Lyons Pothinus kepada Paus Elutherus di Roma.

Petisi itu berupa permohonan Pothinus kepada Paus utk menghentikan pengejaran penyiksaan dan pembunuhan terhadap orang-orang Kristen yg tidak menyetujui doktrin gereja Pauline.

Ketika masih berada di Roma Iranaeus mendapat berita bahwa semua orang Kristen yg tidak sepaham dgn Paulus yg ada di Lyons Antiochia termasuk uskup Pothinus sendiri telah tewas dibunuh. Dan pada waktu kembali ke Lyons Iranaeus menggantikan Ponthinus utk menjabat sebagai uskup dinegrinya.

Ditahun 190 M Iranaeus sendiri menulis surat kepada Paus Victor agar menghentikan pembantaian terhadap orang-orang Kristen yg dibunuh krn keyakinan mereka yg berbeda dgn keyakinan gereja Paulus.

Cerita lama kembali terulang Iranaeus sendiri terbunuh pada tahun 200 M krn tidak bersedia mengikuti keyakinan Paus Iranaeus hanya beriman dan mengakui kepada satu Tuhan yaitu Allah dan dia mendukung pengajaran kemanusiaan Jesus yg diangkat oleh Allah menjadi utusan-Nya.

Iranaeus banyak melakukan kritikan terhadap Paulus krn dianggapnya sebagai orang yg paling bertanggung jawab didalam memasukkan doktrin-doktrin dari agama berhala dan filsafat Plato kedalam ajaran sejati Jesus.

Didalam bukunya “Universalism The Prevailing Doctrine Of The Christian Church During Its First Five Hundred Years” ditulis oleh J.W. HANSON D. D menyatakan mengenai Iranaeus ini sebagai berikut :

In a germinal form of the Apostle’s Creed Irenæus A.D. 180 says that the judge at the final assize will cast the wicked into aionian fire. It is supposed that he used the word aionian for the Greek in which he wrote has perished and the Latin translation reads “ignem aeternum.”

2. “Tertullian” dia adl seorang penduduk asli Carthage . Tertullian sebagaimana juga dgn Iranaeus meyakini ke-Esaan Allah dan mengidentifikasikan Jesus sebagai juru selamat bangsa Yahudi. Dia menentang Paus Callistus krn mengajarkan “dosa asal” telah diampuni setelah melaksanakan penebusan dosa resmi dibawah gereja.

Tertullian menekankan tentang kesatuan jiwa dan eksistensi dan mengatakan bahwa orang-orang yg sehat akalnya pasti meyakini bahwa Jesus hanyalah manusia belaka.

Paus Callistuslah yg memperkenalkan istilah “Trinitas” kedalam tulisan-tulisan “ecclesiastical” Latin ketika ia membahas doktrin baru yg aneh tersebut. Istilah Trinitas sendiri sama sekali tidak pernah digunakan dalam kitab-kitab suci.

3. “Origen” . Ayahnya bernama “Leonidas” dan mendirikan pusat pendidikan teologi dgn mengangkat seorang guru Teologi terkemuka bernama Clement sebagai kepala lembaga tersebut. Origen sendiri mendapatkan pendidikan ditempat itu.

Leonidas adl seorang pengikut Kristen Apostolik yaitu ajaran monotheisme dan mengakui kehambaan dari Jesus.

Sebagaimana kita tahu gereja Paulus tidak mau menerima kepercayaan seperti yg dipegang oleh Leonidas ini dan sebagai konsekwensinya pada tahun 208 Leonidas tewas dibunuh oleh orang-orang Paus.

Karena merasa dirinya juga terancam Clement segera meninggalkan Alexandria. Dan sebagai gantinya Origen meneruskan kepemimpinan Clement sebagai kepala sekolah Teologi.

Pada tahun 230 M Origen dinobatkan sebagai seorang Pendeta di Palestina namun krn Origen telah mengajarkan konsep Monotheisme didalam gereja Uskup Demerius akhirnya memecat Origen dan mengusirnya dari gereja .

Origen mengungsi ke Caesarea dan mendirikan pusat pendidikan Teologi ditempat itu pada tahun 231 M yg akhirnya membawa nama harum kepadanya.

Jerome seorang penulis Injil pertama dalam bahasa Latin pada mulanya merupakan orang yg sangat mendukung Origen namun akhirnya Jerome berbalik kepada gereja Paulus dan menarik garis permusuhan terhadap Origen.

Jerome berusaha agar Origen mendapatkan kecaman dan pengadilan dari gereja setempat namun popularitas Origen terlampau besar dan tidak memungkinkan bagi Uskup John utk melakukannya sehingga atas rencananya ini mengakibatkan Jerome sendiri tersingkir dari kalangan gereja.

Namun pada tahun 250 M Origen dikecam oleh Konsili Alexandria dan dijebloskan kedalam penjara serta mendapatkan penyiksaan yg terus menerus oleh pihak gereja Paulus sehingga mengakibatkan kematiannya pada tahun 254 M.

Origen telah menulis sekitar 600 buah karangan dan risalah. Dia adl salah seorang yg paling berperan dalam sejarah gereja dan telah gugur sebagai seorang syuhada yg membela ajaran Allah sejati.

Dimasa mudanya sampai menjelang akhir hayatnya Origen tetap mempertahankan pengajaran ke-Esaan Tuhan meyakini bahwa hanya Allah saja yg berkuasa dan Jesus adl manusia biasa dan hamba Allah bukan Allah itu sendiri.

4. “Diodorus” seorang Uskup yg berasal dari negri Tarsus tanah kelahiran Paulus.

Diodorus merupakan tokoh Kristen terkemuka di Antiochia dia berpendapat bahwa dunia ini selalu berubah-ubah perubahan itu sudah ada sejak dahulu. Dan itu menunjukkan ada sesuatu yg tetap dibalik perubahan itu.

Lebih jauh lagi keberagaman eksistensi dan kebijaksanaan yg diperlihatkan dalam tiap proses perubahan itu sendiri menunjukkan terhadap kesatuan asal yg mendasarinya dan memperlihatkan kehadiran Sang Pencipta dan Pemelihara. Inilah menunjukkannya adanya satu Pencipta Yang Maha Esa.

Diodorus menekankan sifat kemanusiaan secara menyeluruh dalam diri Jesus yg memiliki jiwa manusia dan daging manusia tidak ada unsur ketuhanan sama sekali.

5. “Lucian” seorang yg dikenal keluasan ilmunya terhadap bahasa Ibrani dan Yunani. Lucian tidak menginduk terhadap salah satu gereja dari tahun 220 sampai 290 M. Pengajaran Lucian adl Monotheisme yaitu pengesaan Allah dalam segala bentuk-Nya.

Lucian percaya kepada penafsiran gramatikal dan literal dari kitab-kitab suci . Dia menentang kecenderungan utk mencari-cari makna symbolis dan kiasan dari teks-teks Injil dan percaya kepada suatu pendekatan empiris dan kritis terhadap kitab-kitab tersebut. Dia mengatakan bahwa dgn mencari-cari makna symbolis tersebut dapat berakibatkan dgn penambahan dan pengurangan pada Injil yg berarti hilangnya kemurnian ajaran Jesus.

Lucian menghilangkan perubahan-perubahan yg terjadi pada kitab Injil yg diterjemahkan kedalam bahasa Yunani beliau telah mengadakan revisi terhadap empat Injil yg menjadikannya berbeda dgn Injil-Injil yg dipergunakan oleh gereja Paulus.

Lucian menolak paham trinitas dan sebaliknya begitu menekankan ajaran Tauhid bahwa hanya Allah saja Tuhan alam semesta yg patut disembah sedangkan Jesus hanyalah manusia biasa yg diangkat menjadi Utusan-Nya.

Atas sikapnya ini Lucian menjalani penyiksaan dari pihak gereja Paulus dan dihukum mati pada tahun 312 M.

Perselisihan pendapat terbesar di kalangan pemikir Trinitas yg akhirnya menjadi satu legenda menyangkut dunia ketuhanan Kristen adl kontroversi ‘Aryan Heresy’ atau pernyataan anti-trinitas yg dikemukakan oleh Arius .

Arius adl salah seorang murid utama Lucian berkebangsaan Lybia yg juga pernah bersama-sama dgn gurunya menegakkan Monotheisme Arius sendiri merupakan seorang presbyter digereja Baucalis Alexandria salah satu gereja tertua dan terpenting dikota itu pada tahun 318 M.

Sejak wafatnya Lucian pada tahun 312 M ditangan orang-orang gereja Paulus perlawanan Arius terhadap doktrin Trinitas semakin mengkristal dan dalam perjuangannya ini Arius justru mendapatkan dukungan dari dua orang saudari Kaisar Constantin yg bernama Constantina dan Licunes.

Arius dianggap sebagai seorang pemberontak Trinitas dgn mempergunakan argumen logika :

“Jika Jesus itu benar-benar anak Tuhan maka Bapa harus ada lbh dahulu. Oleh krn itu harus ada “masa” sebelum adanya anak. Berarti anak adl makhluk. Maka dari itu anak tidak selamanya ada atau tidak abadi. Sedangkan Tuhan yg sebenarnya adl abadi berarti Jesus tidaklah sama dgn Tuhan.”

Atas argumentasi Arius tersebut sekitar seratus orang Pastur Mesir dan Lybia berkumpul utk mendengarkan pertanggung jawaban Arius. Dan diwaktu itu juga Arius mengemukakan kembali pemandangannya :

“Ada masa sebelum adanya Jesus sedangkan Tuhan sudah ada sebelumnya. Jesus ada kemudian dan Jesus hanyalah makhluk biasa yg bisa binasa seperti makhluk-makhluk lainnya. Tetapi Tuhan tidak akan binasa.”

Arius juga memperkuat argumentasinya dgn sejumlah ayat-ayat Bible seperti Yohanes 14:8: “Bapa lbh besar daripada Jesus”; Seandainya kita mengakui bahwa Jesus adl sama dgn Tuhan maka kita harus menolak kebenaran ayat Yohanes tersebut.

Argumen Arius ini secara sederhana dapat dijelaskan sebagai berikut :

Jika Jesus memang “anak Tuhan” maka akan segera disertai pengertian bahwa “Bapak Tuhan” haruslah ada terlebih dahulu sebelum adanya sang “Anak”.

Oleh sebab itu tentulah akan terdapat rentang waktu ketika “Anak” belum ada. Oleh karenanya “Anak” adl makhluk yg tersusun dari sebuah “esensi” atau makhluk yg tidak selalu ada.

Karena Tuhan merupakan suatu zat yg bersifat mutlak maka Jesus tidak mungkin bisa menjadi “esensi” yg sama sebagaimana “esensi” Tuhan.

Kesimpulan pendapat Arius bahwa hanya ada satu Tuhan yaitu Tuhan yg selalu Ada dan tidak mempunyai asal usul Dia Ada tanpa keberadaan sebelumnya. Dalam hal ini Arius membedakan antara unsur keistimewaan yg tetap ada di dalam Tuhan yg merupakan kekuatan yg kekal dgn unsur keistimewaan Jesus sebagai suatu kelebihan yg diberikan oleh Tuhan selayaknya seorang Nabi dan itu tidak bersifat kekal.

Arius menjabarkan bahwa Jesus yg disebut Tuhan anak ini merupakan makhluk sebab ia telah diciptakan oleh Tuhan Bapa sekalipun umpamanya benar diri Jesus sendiri diciptakan sebelum proses penciptaan Abraham sebagaimana yg diriwayatkan dalam kitab Perjanjian Baru -Injil Johanes pasal 8 ayat 58 namun dalam hal ini status Jesus tetaplah merupakan makhluk ciptaan dan dia bukan Tuhan.

Argumen Arius ini tidak bisa terbantahkan dan mulai tahun 321 M Arius dikenal sebagai seorang presbyter pembangkang dan mendapatkan banyak dukungan dari Uskup-uskup daerah Timur.

Untuk mendukung pandangan-pandangannya Arius mengemukakan sejumlah ayat didalam kitab Perjanjian Baru yg memperlihatkan Jesus selaku anak dari Tuhan Bapa berkedudukan di bawah Tuhan Bapa seperti kitab Matius 28:18 kitab Markus 13:32 kitab Lukas 18:19 kitab Johannes 5:19; pasal 14:28 serta surat kiriman 1 Korintus pasal 15 ayat 28. Konflik ini semakin menjadi memanas setelah Athanasius salah seorang tokoh agama dan cendikiawan besar yg mendukung doktrin Trinitas turut dalam perselisihan tajam dgn Arius.

Untuk menengahi pertentangan ini lbh jauh maka oleh Kaisar Konstantin dibentuklah suatu konsili di Nicea pada tahun 325 M dgn diikuti oleh para Uskup tokoh-tokoh Theologi kenamaan dan banyak Sarjana Gereja Konsili tersebut dikenal juga dgn nama Konsili Oikumonis I .

Dalam musyawarah itu pengikut Arius menolak pandangan tentang penciptaan eternal sementara Athanasius mempertahankannya. Pengikut Arius mengatakan bahwa anak diciptakan dari tidak ada sementara Athanasius mengatakan bahwa anak diciptakan dari esensi Tuhan Bapak. Pengikut Arius berpendapat bahwa Tuhan anak tidak sama substansinya dgn Tuhan Bapa sementara Athanasius berpendapat sebaliknya.

Setelah titik penyatuan pandangan tidak juga berhasil dicapai dari kedua belah pihak yg berdebat akhirnya kaisar Konstantin memberikan pernyataan bersayap demi utk menjaga kestabilitasan keadaan negrinya.

Adapun keputusan kaisar Konstantin ini menyebutkan bahwa Jesus memiliki sifat yg “Homousius” dgn Tuhan Bapa istilah “Homousius” sendiri bisa berartikan satu hakekat satu keadaan atau juga memiliki hubungan yg rapat satu sama lainnya.

Keputusan Konsili itu juga berhasil merumuskan “SYMBOLUM APOSTOLICUM” kata “syahadat” sendiri berasal dari kata bahasa Latin “credo” yg artinya “aku percaya” dimana inti dari rumusan ini menggaris bawahi tentang ketiga pribadi dalam Tuhan yg satu itu adl sejajar walaupun digunakan istilah Bapa dan Anak.

“Credoin Deo Patri omnipotentem Creatorem coeli et terrae Et in Iesum Christum Fillium eius unicum Dominium nostrum Qui conceptus est de Spiritu Sancto natus ex Maria Virgine Passus sub Pontio Pilato crucifixus mortuus et sepultus Descendit ad inferna Tertia die resurrexit a mortuis Acendit ad coelos sedet ad dexteram Dei Patris omnipotentis Inde venturus est iudicare vivos et mortuos Credo in Spiritum Sanctum Sanctam Ecclesiam catholicam sanctorum communionem Remisionem peccatorum Carnis resurrectionem Vitam eternam Amen ”.

Pasca Konsili Nicea I Athanasius berhasil membujuk kaisar utk membuang Arius kesatu tempat yg jauh serta membakar semua tulisan-tulisan pemikiran Monotheismenya dgn alasan bahwa Arius masih tidak puas terhadap keputusan Kaisar. Hal ini tidak berlangsung lama sebab Kaisar Konstantin dgn dukungan Uskup Eusebius yg menentang paham Trinitas memanggil pulang Arius dari pengasingannya dan mengakui bahwa konsepnya mengenai Monotheisme lbh bisa diterima ketimbang paham Trinitas.

Pada tahun 336 Arius diangkat menjadi Pastur di Constantinopel dan dalam satu muslihat yg licik dia berhasil dibunuh.

Semenjak tahun 340 M perselisihan antara Monotheisme dgn Trinitas kembali mencuat kepermukaan dan penyelesaian yg diberlakukan Gereja dgn dukungan pihak-pihak kerajaan tidaklah memuaskan semua pihak serta hanya bersifat sementara sebab keyakinan pihak Istana sendiri tidak mempercayai pengajaran Injil sehingga tiap kali ada pergantian kaisar maka selalu ada perubahan suasana dan ini bisa mengubah tiap titik dari keputusan Dewan Nicea sebelumnya. Pihak yg menang saat itu bisa berbalik menjadi pihak yg dikalahkan atau dipersalahkan di kemudian hari oleh kerajaan. Dan sejarah inilah yg akhirnya paling sering terjadi dalam kontroversi doktrin Trinitas dimasa lalu.

Empat puluh lima tahun setelah kematian Arius Konsili Nicea yg pernah digelar pada tahun 325 M kemudian diadakan lagi pada tahun 381 M yg menghasilkan pernyataan “Syahadat Konsili Nicea Konstantinopel” yg mana isinya adl :

“Aku percaya akan satu Allah Bapa yg Maha Kuasa Pencipta langit dan bumi Dan segala sesuatu yg kelihatan Dan tidak kelihatan. Dan akan satu Tuhan Yesus Kristus Putra Allah yg tunggal. Ia lahir sebelum segala abad. Allah dari Allah Terang dari Terang. Allah benar dari Allah benar. Ia dilahirkan bukan dijadikan Sehakikat dgn Bapa. Segala sesuatu dijadikan olehNya. Ia turun dari surga utk kita manusia Dan utk keselamatan kita. Ia dikandung dari roh Kudus Dilahirkan oleh perawan Maria Dan menjadi manusia Iapun disalibkan utk kita waktu Pontius Pilatus. Ia wafat kesengsaraan dan dimakamkan. Pada hari ketiga Ia bangkit menurut Kitab Suci. Ia naik ke surga duduk di sisi Bapa. Ia akan kembali dgn mulia Mengadili orang yg hidup dan yg mati. KerajaanNya takkan berakhir. Aku percaya akan Roh Kudus Ia Tuhan yg menghidupkan Ia berasal dari Bapa dan Putra Yang serta Bapa dan Putra disembah dan dimuliakan. Ia bersabda dgn perantaraan para nabi. Aku percaya akan Gereja yg satu kudus katolik dan apostolik Aku mengakui satu pembaptisan akan pengampunan dosa. Aku menantikan kebangkitan orang mati Dan hidup di akhirat. Amin.”

Dalam sejarah internal gereja Trinitas sendiri semenjak kerajaan Romawi Barat dan Romawi Timur berpisah gereja-gereja penganut paham ketuhanan Trinitas pun terpisah menjadi gereja barat dan gereja timur.

Kata “gereja” sebenarnya berasal dari kata “igraja” yg diperkenalkan di Indonesia oleh para misionaris Portugis. Kata “igraja” tersebut berasal dari kata Latin “ecclesia” yg pada awalnya berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu “ekklesia” yg artinya “kumpulan” atau “pertemuan” sehingga makna umum dari gereja itu adl tempat berkumpul orang-orang tertentu dan dalam hal ini adl orang-orang yg meyakini asas ketuhanan Trinitas.

Adanya gereja Barat dan gereja Timur ini akhirnya membawa perpecahan-perpecahan sendiri yg mengakibatkan ajaran Trinitas terbagi dalam banyak sekte atau aliran perpecahan awalnya adl larangan yg dibuat oleh Kaisar Romawi Leo III pada tahun 726 M kepada umat Trinitas agar jangan mengkuduskan dan membuat patung-patung atau gambar-gambar berkenaan dgn keyakinan dunia Kristen Trinitas seperti gambaran Jesus Mariah atau orang-orang yg dianggap suci lainnya.

Perintah Kaisar Leo III ini dikukuhkannya lagi pada tahun 730 M dgn pemikiran bahwa hal ini merupakan perbuatan keberhalaan dan bertentangan dgn Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru sendiri.

Larangan ini diberlakukan sampai pemerintahan Kaisar Konstantin IV dan Kaisar Leo IV sementara pemimpin gereja Timur yg disebut Paus Gregori II dan Paus Gregori III serta Germanius dgn dukungan gereja Konstantinopel dan Kaisar Irene justru memberikan persetujuan pemujaan gambar-gambar keagamaan perselisihan yg panjang dan lama ini akhirnya diselesaikan dgn dicabutnya larangan ini pada Sidang Umum ketujuh yg berlangsung di Nicaea tahun 787 M.

Namun perpecahan di antara keduanya tidak akan diatasi oleh sidang tersebut dan masalah ini mengemuka pada abad ke 11 M pada waktu Roma menerima pemberian suatu tambahan ke dalam Nicene Creed suatu hal yg tidak disetujui Gereja Timur. Tambahan itu adl “dan anak” setelah frasa “kami percaya dalam Roh Kudus Tuhan pemberi kehidupan yg diturunkan dari Tuhan Bapa..” Jadi Gereja-gereja Timur tidak menerima bahwa Roh Kudus diturunkan dari Tuhan Bapak dan Anak melainkan hanya dari Tuhan Bapa saja.

Tentang masalah ini Timur dan Barat sama sekali tidak mempunyai titik temu dan menimbulkan pemisahan tahun 1054 krn wakil Paus menempatkan surat-surat ekskomunikasi pada altar St. Sophia di Konstantinopel. Sejak itulah muncul Gereja Katolik Roma dan Gereja Ortodoks Yunani.

Kata “Katolik” berarti “univeral” “memiliki sifat-sifat totalitas” atau “utuh”. Dengan demikian Gereja Katolik adl tempat berkumpul universal dimana tiap orang telah dipanggil utk membawa kabar sukacita Injil kepada tiap orang kepada tiap bangsa kepada tiap penjuru dunia.

Pusat gereja Katolik di dunia gereja Santo Petrus Basilica yg dibangun di Vatikan adl tempat dimana Petrus dimakamkan. Saat ini kuburan dari Petrus berada di dalam tanah persis dibawah altar utama di antara tiang-tiang penopang kubah Bernini.

Unsur-unsur doktrinal membuat mereka tetap terpisah: Gereja Katolik dipimpin oleh satu tampuk pimpinan yg disebut Paus sementara Gereja Ortodoks menyerahkan kepemimpinan di tangan para bishop atau patriark ; pandangan tentang Roh Kudus juga berbeda Gereja Ortodoks tetap memberikan kedudukan penting bagi ikon-ikon dalam pemujaan para pelayan gerejanya dibolehkan menikah dan lain-lain.

Kata “Paus” artinya “Bapa” yg diambil dari bahasa Yunani. Didalam penggunaan bahasa Latin kata ini lbh menunjukkan rasa hormat. Pada jaman Reformasi kaum Protestan tidak setuju dgn istilah yg terkesan eksklusif tersebut maka istilah “Paus” lbh sering disebut sebagai “Uskup Roma” seperti istilah pertamanya di jaman awal; Paus adl pemimpin tertinggi Gereja Katolik dan sekaligus merupakan Ketua dari Dewan Para Uskup.

Walaupun pada mulanya kota Yerusalem dianggap sebagai pusat kesucian namun sikap permusuhan yg diperlihatkan orang-orang Yahudi sendiri yg menguasai Yerusalem terhadap hal-hal yg berbau Jesus mendorong pemindahan pusat Kristen; mula-mula ke Antiokia lalu bergeser kekota Roma.

Paus memegang kekuasaan tertinggi yg melampaui kekuasaan raja dan ratu. Namun sejak akhir abad keempat belas mulailah timbul tantangan terhadap kekuasaan Paus yg begitu besar. Timbullah gerakan reformasi yg dimulai Lollards dan Hussites; gerakan ini berubah menjadi ancaman serius terhadap supremasi Gereja Katolik ketika tahun 1617 seorang imam bernama Martin Luther menentang keras penjualan surat aflat oleh gereja.

Dia lalu menolak supremasi Paus serta menghasut para bangsawan Jerman utk memberontak dan memisahkan kekuasaan mereka. Para bangsawan yg sebelumnya terdisilusi dgn kontrol oleh Gereja dan Paus membutuhkan sedikit dorongan dan banyak diantara mereka segera bergabung dgn Martin Luther serta mendirikan gereja tersendiri mereka dikenal sebagai Kristen Protestan .

Seiring dgn perjalanan sang waktu hingga kini ada banyak sekali aliran dalam ajaran Trinitas terlepas dari semua itu kontroversi mengenai doktrin Trinitas sendiri sampai sekarang tidak pernah berhenti dan selesai dari dunia Kristen.

Sehubungan dgn doktrin Trinitas sendiri “The Catholic Encyclopedia” mengomentari: “Dalam naskah alkitab belum terdapat satu istilah pun utk menyatakan ke-Tiga Pribadi Tuhan tersebut secara bersama. Kata trias (tri’as)yaitu asal kata dari trinitas dalam bahasa Latin mula-mula ditemukan dalam karya Teofilus dari Antiokhia kira-kira tahun 180 M.. Tidak lama kemudian kata itu muncul dalam bentuk Latinnya dalam tulisan Tertullian.”

Dan sebagaimana akhir dari tulisan Bab sebelumnya maka pada akhir dari Bab inipun akan diberikan pengantar pemikiran kritis bagi orang-orang yg meyakini ide Trinitas.

Pertama orang-orang penganut paham ketuhanan ini berkata: “Tritunggal adl istilah yg digunakan utk menyatakan doktrin utama agama Kristen..” tetapi sayangnya kitab Perjanjian Lama serta kitab Perjanjian Baru sendiri sebagai kitab sucinya justru sama sekali tidak pernah menyinggung ide ketuhanan Trinitas ini kemunculannya hanyalah disebabkan penafsiran orang atas kata Bapa Anak Roh Kudus serta penafsiran atas beberapa kisah yg pernah terjadi pada masa kehidupan Jesus.

Bersikukuh bahwa Tritunggal adl misteri yg begitu membingungkan krn berasal dari wahyu Tuhan hanyalah menciptakan problem besar. Sebab dalam kitab Bible yg disebut sebagai wahyu Tuhan itu sendiri tidak ada pandangan demikian mengenai Tuhan:

“Allah adl Allah yg suka akan ketertiban; Ia bukan Allah yg suka pada kekacauan. Seperti yg berlaku di dalam semua jemaat Allah.”

Berangkat dari pernyataan itu mungkinkah Allah akan mencetuskan doktrin mengenai diri-Nya sendiri yg begitu membingungkan sehingga bahkan para cendikiawan dan Teolog dari Ibrani Yunani dan Latin serta Barat yg sarat dgn pemikiran dan ilmu pengetahuannya tidak dapat menjelaskannya?

Wassalam

Inikah wajah agama kasih sayang?Hmm....patut dipertanyakan kebenarannya.


9:32. Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai.

Kekejaman konsep perang dalam ajaran injil, bibel, atau alkitab (Ayat-ayat Jihad dalam Alkitab/injil/bible), Pantas saja orang kristen suka membantai umat islam, termasuk di Maluku beberapa tahun lalu

Kekejaman konsep perang dalam ajaran injil, bibel, atau alkitab (Ayat-ayat Jihad dalam Alkitab/injil/bible), Pantas saja orang kristen suka membantai umat islam, termasuk di Maluku beberapa tahun lalu
-
-
Semestinya, umat kristiani tidak perlu trauma terhadap istilah jihad. Tidak ada alasan bagi mereka untuk alergi terhadap jihad, termasuk jihad dalam arti perang. karena dalam Alkitab (Bibel) sendiri terdapat satu perikop (bab) khusus yang disebut dengan “Hukum Perang”, yaitu kitab Ulangan 20:1-20.
Salah satu poin hukum perang dalam Bibel disebutkan bahwa dalam penyerbuan kepada musuh, terlebih dahulu harus ditawarkan perdamaian. Jika musuh menerima berdamai, maka musuh tersebut harus dijadikan sebagai budak pekerja rodi. Tapi jika musuh tidak mau berdamai, maka harus dikepung dan diperangi habis – habisan. Seluruh penduduk laki-laki harus ditumpas dengan pedang, sedang anak-anak, wanita dan hewan-hewannya boleh dijarah dan dirampas sebagai harta rampasan perang. Untuk beberapa suku lainnya, maka semua yang bernafas harus ditumpas.
“Tetapi dari kota-kota bangsa-bangsa yang didirikan Tuhan, Allahmu, kepadamu menjadi milik pusakamu, janganlah kau biarkan hidup apapun yang bernafas, melainkan harus kau tumpas sama sekali,” (Ulangan 20:16-17).
Dalam kitab Bilangan, juga disebutkan hukum peperangan, yaitu yang harus dibunuh adalah laki-laki dan perempuan yang sudah pernah bersetubuh. Sedangkan perempuan yang belum pernah bersetubuh (perawan), boleh diambil bagi mereka.
“Maka sekarang bunuhlan semua laki-laki di antara anak-anak mereka, dan juga semua perempuan yang pernah bersetubuh dengan laki-laki haruslah kamu bunuh. Tetapi semua orang muda di antara perempuan yang belum pernah bersetubuh dengan laki-laki haruslah kamu biarkan hidup bagimu.” (Bilangan 31:17-18).
Dalam sejarah Israel, sebagaimana termaktub dalam Alkitab disebutkan bahwa ketika menyerbu Yerikho, Tuhan telah menyerahkan nasib Yerikho kepada Nabi Yosua. Dalam penaklukan Yerikho, maka semua manusia dan hewan ternak ditumpas habis, tak satupun yang dibiarkan hidup.
“Mereka menumpas dengan mata pedang segala sesuatu yang di dalam kota itu, baik laki-laki maupun perempuan, baik tua maupun muda, sampai kepada lembu, domba dan keledai.” (Yosua 6:21).
Perlakuan yang sama juga dilakukan Yosua kepada kerajaan Makeda.
“Pada hari itu Yosua merebut Makeda dan kota itu dipukulnya dengan mata pedang, juga rajanya. Kota itu dan semua makhluk yang ada di dalamnya ditumpasnya, tak ada seorangpun yang dibiarkannya lolos. Dan raja Makeda diperlakukannya seperti telah diperlakukannya Raja Rerikho.” (Yosua : 10:28).
Sekilas terlihat bahwa hukum perang dalam Alkitab (Bibel) itu sangat kejam, bengis dan tidak manusiawi. Karena itu seharusnya para penghujat jihad berkaca diri terhadap kitabnya yang telah menggariskan konsep perang yang tidak manusiawi.
Berbeda dengan Kitab Perjanjian Lama, diberitakan bahwa Yesus sama sekali melarang segala tindak kekerasan, termasuk berperang melawan kejahatan, penindasan, penjajahan dan kezaliman.
“Tetapi Aku berkata kepadamu : Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu…Tetapi Aku berkata kepadamu : Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu,” (Matius 5:39-44).
Dari konsep Alkitab, baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, tak ada yang bisa diterapkan untuk mewujudkan perdamaian hakiki. Karena keduanya slaing kontradiksi. Di satu sisi mendorong penjajahan dan perang. Di sisi lain malah katanya anti kekerasan dan perang. Jelas di sini kelihatan, konsep Alkitab itu banyak kerancuan.
============================================
KEKEJAMAN-KEKEJAMAN SUCI
BILANGAN 31: 7, 9, 10, 15, 17 – Maka berperanglah mereka itu
dengan orang Midiani, setuju dengan firman Tuhan yang kepada
Musa, dibunuhnya segala orang laki-laki … Maka oleh Bani
Israil ditawan akan segala perempuan orang Midiani, dan akan
segala anak-anaknya dan segala kendaraannya dan segala
binatangnya dan segala harta-bendanyapun dirampasnya. Maka
segala kotanya dan tempat kedudukannya dan kubunya dibakar
habis dengan api … Maka kata Musa kepada mereka itu:
Mengapa maka kamu hidupi segala perempuan ini? … Sebab itu
bunuhlah segala yang laki-laki di antara anak-anak itu dan
bunuhlah segala perempuan yang sudah tahu bersetubuh dengan
orang laki-laki …
ULANGAN 7:2 – Dan apabila sudah diserahkan Tuhan Allahmu
akan mereka itu di hadapanmu, dan kamu sudah mengalahkan
mereka itu, maka hendaklah kamu membinasakan mereka itu sama
sekali, jangan kamu berjanji-janjian dengan mereka itu dan
jangan kamu mengasihani mereka itu …
[/i]ULANGAN 20: 16, 17 – Tetapi adapun negeri bangsa-bangsa ini
yang dikaruniakan Tuhan Allahmu kepadamu akan bahagian
pusaka, janganlah kamu hidupi barang sesuatu isinya akan
bernafas; melainkan hendaklah kamu menumpas sama sekali
segala orang Heti dan Amori dan Kanani dan Ferizi dan Hewi
dan Yebuzi, seperti firman Tuhan Allahmu kepadamu …[/i]
YUSAK 6:21 – Maka ditumpasnya segala sesuatu yang di dalam
negeri itu, baik orang laki-laki atau perempuan, baik orang
muda atau orang tua sampai segala lembu domba dan keledai
pun dengan mata pedang …
HAKIM-HAKIM 1:8 – Maka bani Yehuda pun memerangi Yerusalem,
lalu dikalahkannya, dan dibunuhnya segala orang isinya
dengan mata pedang, dan ditundukkannya negeri itu …
Tidaklah mengherankan, apabila mereka yang percaya dan
menjalankan kekejaman-kekejaman yang tersurat dalam
ayat-ayat tersebut di atas dari Kitab yang suci baginya,
melampaui Naziisme dan kekejaman apapun dalam abad ke-XX
ini. Mereka tidak pula menghiraukan aneka keputusan yang
dikeluarkan oleh Persatuan Bangsa-bangsa dan Dewan Keamanan;
bahkan sebaliknya ada negara-negara yang menyokong mereka.
ALKITAB (BIBLE)
Sejarah Terjadinya dan Perkembangannya
Serta Hal-hal yang Bersangkutan
Prof. H.S. Tharick Chehab
Penerbit MUTIARA Jakarta
Jln. Salemba Tengah 38, Jakarta
INDONESIA

dia memilih islam

Christiana Adriana (Supriantini): Ragu terhadap Ajaran Kristen


Christiana Adriana adalah nama pemberian orang tua. Sesuai nama saya yang berawalan Christiana, orang sudah mafhum dengan agama saya. Saya memang pengarut agama Kristen Katolik. Sejak kecil, kedua orang tua kami selalu menanamkan ajaran Kristen dalam mendidik kami, anak-anaknya. Bersama kedua orang tua, saya pun aktif dalam setiap kegiatan gereja. Bahkan, ibu saya adalah seorang aktivis gereja yang bertugas memberi makan para pendeta. Sebagai penganut agama Kristen Katolik yang taat, saya sangat rajin membaca Alkitab. Selain itu, saya juga banyak membaca kisah-kisah Nabi Isa. Saya juga sangat kagum dengan gambar Bunda Maria yang saya tempel di banyak sudut rumah.

Bersamaan dengan rasa kagum kepada agama yang saya anut itu, sebagai anggota masyarakat, saya juga perlu bergaul dengan sesama. Kebetulan, saya tinggal di wilayah Yogyakarta yang mayoritas penduduknya beragama Islam.

Di lingkungan yang berbeda agama inilah saya menyempatkan diri untuk bergaul. Ini saya lakukan sejak kanak-kanak hingga dewasa. Saya sangat senang bergaul dengan mereka, sebab mereka tidak pernah mempersoalkan perbedaan agama.

Pergaulan saya yang luas dengan kalangan Islam ini membuat kedua orang tua saya waswas. Mereka kemudian melarang saya bergaul dengan orang-orang Islam. Karena sudah terlalu dekat dengan teman-teman itu, maka saya secara sembunyi-sembunyi menjumpai mereka. Lama-kelamaan tingkah laku saya itu diketahui juga oleh ayah Saya didamprat habis-habisan. Bukan itu raja, Saya juga mendapat hukuman.

Tahun 1971, selepas dari Sekolah Guru Agama (SGA), saya secara resmi menyandang gelar biarawati. Sebagai biarawati, saya diharuskan tinggal di dalam asrama. Tugas saya yang pertama adalah mengajar di taman kanak-kanak. Setelah itu, tugas saya adalah sebagai misionaris yang meliputi wilayah garapan Jakarta dan sekitarnya.

Sebagai seorang misionaris, saya berusaha mengajak pemeluk agarna Islam untuk menjadi penganut agama Kristen. Dan itu berhasil. Ternyata banyak orang Islam yang pindah ke agama Kristen. Umumnya mereka berasal dari kalangan orang yang kesusahan. Mereka berani menggadaikan imannya karena merasa berutang budi kepada misionaris.

Setelah tiga tahun menjadi misionaris, saya mulai risih dengan ajaran-ajaran agarna saya sendiri. Saya sering membandingkan ajaran Kristen dengan ajaran Islam. Karena sering membandingkan, akhirnya saya berkesimpulan bahwa agama Islamlah yang mempunyai ajaran dan hukum yang sangat jelas, seperti halal, haram, mubah, dan makruh. Bukan itu saja, Saya terkadang bertanya tentang ketuhanan Yesus. Mengapa Yesus sebagai Tuhan bisa disalib dan tidak berdaya?

Selain itu, saya juga bertanya mengenai sikap umat Kristen yang seharusnya taat pada perintah Alkitab, tapi malah percaya kepada dogma dogma Paulus. Misalnya, pada Imamat: 11 yang mengharamkan babi, tapi umat Kristen malah memakannya. Selain itu, umat Kristen juga melalaikan perintah sunat atau berkhitan.

Dari pertanyaan yang ditunjukkan umat Kristen ini, membuat saya ragu akan kebenaran agama yang saya anut sejak kecil itu. Pertanyaan dan sikap penganutnya ini yang menjadi awal keraguan saya terhadap agama Kristen.

Hal-hal Aneh


Dan keraguan iniiah, saya mengalami hal-hal aneh yang belum pernah terjadi dalam hidup saya selama ini. Pertama, saya berdoa kepada Tuhannya orang Islam. Dalam doa itu, saya minta agar ditunjukkan kekuasaan-Nya sehingga dengan itu akan menambah keyakinan saya.

Kedua, bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha, saya melihat orang orang yang suci bersih berbaris dengan rapi. Tiba-tiba muncul gumpalan-gumpalan awan yang memayungi orang-orang suci itu.

Ketiga, di saat subuh, ketika saya bersiap untuk melakukan doa, tiba-tiba ada yang memegangi tangan saya dari belakang. Mulut saya juga dibekap hingga tak bisa bicara. Pikir saya saat itu, saya sedang dirampok. Karena kondisi demikian, saya berusaha untuk berteriak. Namun, saya malah berteriak Allahu Akbar dan mengucapkan dua kalimat syahadat.

Setelah berteriak seperti itu, pegangan tangan itu pun mengendur dan lenyap. Kemudian, saya tak sadarkan diri. Dalam keadaan seperti itu, saya mengalami halusinasi. Saya merasa dibawa entah oleh siapa ke sebuah padang yang sangat luas. Di hadapan saya terdapat gumpalan bara sebesar gunung. Semua rumput bersujud. Kemudian secara sayup-sayup saya mendengar kumandang suara azan. Lantunan suara suci itu begitu menyayat hati. Saya merasa begitu bersalah selama ini.

Keempat, setiap kali saya mendapat kesulitan, muncul seseorang memakai sorban yang berdiri tegar di hadapan saya. Orang itu kemudian mengatakan, "Apa yang engkau inginkan? Apa belum cukup kebesaran yang Aku tunjukkan?"


Masuk Islam


Setelah mengalami kejadian aneh itu, saya berkeinginan secara ikhlas untuk memeluk agama Islam. Niatan itu saya sampaikan kepada kepala suster. Bukan sambutan hangat yang saya terima, malah kemarahan yang saya dapatkan. Kepala suster marah dan melarang saya.

Namun, tekad saya sudah bulat untuk pindah agama. Untuk mewujudkan itu, saya hengkang dari asrama. Keinginan itu juga didengar oleh orang tua saya. Saya dimarahi dan diobati oleh paranormal. Mereka mengancam untuk tidak mengakui saya sebagai anak. Namun yang keluar dari mulut saya hanya kalimat tauhid. Karena tidak mempan, akhirnya orang tua saya membawa saya ke rumah sakit jiwa dengan alasan kena sihir.

Akhirnya, saya dapat mewujudkan keinginan itu. Berkat usaha seorang teman, saya berhasil dibimbing untuk memeluk Islam di sebuah pondok pesantren di Jakarta Timur. Nama saya segera saya ganti menjadi Supriantini.

Setelah pindah agama, saya lebih memfokuskan belajar mendalami Islam. Saya juga tidak bosan-bosan mendoakan kedua orang tua saya agar mereka segera diberi taufik dan hidayah oleh Allah SWT.

kumat....

Ubi caritas et amor, Deus ibi est. Kata bijak bahasa Latin ini berarti “Di mana ada cinta dan asmara, Allah ada di sana.” Orang sering berpikir positif tentang cinta tetapi sebaliknya cenderung memandang negatif tentang asmara. Asmara sering dijuluki cinta monyet. Asmara dianggap berbahaya karena bisa menjerumuskan orang ke tindakan yang terlanjur salah yang kemudian membawa penyesalan.

Apakah ini benar? Pandangan miring seperti ini mungkin saja mengingkari kebenaran bahwa baik cinta tulus dan asmara menggebu-gebu adalah sama-sama diciptakan Tuhan untuk kelangsungan hidup umat manusia. Jika Anda dilanda asmara, jangan khawatir, Tuhan ada di sana. Jika Anda mencintai seseorang dengan tulus, sudah pasti Tuhan juga ada di sana.

Selamat membaca kata-kata mutiara berikut ini. Jika ingin membaca dan menggunakannya dalam aktivitas Anda, silahkan klik file powerpoint ini yang disusun secara menarik! mutiara-kata-pepatah-cinta-perkawinan

Cinta menciptakan “kita” tanpa memusnahkan “saya.” (Leo Buscaglia)

Seorang wanita dengan seorang kekasih adalah malaekat. Seorang wanita dengan dua kekasih adalah monster. Seorang wanita dengan tiga kekasih adalah seorang wanita. (Victor Hugo)

Jika Anda berhasil merayu ibu, Anda akan memeluk putrinya. (Pepatah Rusia)

Cinta tidaklah masuk untuk tinggal di hatimu. Cinta bukanlah cinta sampai Anda mengeluarkannya. (Anonim)

Jangan pernah membuang kesempatan untuk menyatakan kepada seseorang bahwa Anda mencintainya. (H.Jackson Brown, Jr)

Omong kosong jika Anda bilang mencintai seseorang tapi Anda tak mau berkorban baginya. Tiada cinta tanpa jalan penderitaan karena melalui jalan penderitaan orang menemukan cinta yang tercerahkan. (S.Belen 2005)

Cinta dan skandal adalah pemanis teh yang terbaik. (Henry Fielding)

Cinta adalah sebuah cerutu yang dapat meledak yang kita dengan rela mengisapnya. (Lynda Barry)

Kita mudah ditipu oleh mereka yang kita cintai. (Moliere)

Demi sedikit cinta, Anda bayar seumur hidupmu. (Pepatah Yahudi-Jerman)

Cinta itu membutakan. Karena itu mengapa para kekasih ingin menyentuhnya. (Pepatah Jerman)

Cinta tak pernah tanpa beberapa robekan. (Pepatah Slowakia)

Cinta adalah buah yang berbuah tanpa mengenal musim. (Mother Teresa)

Cinta itu sempurna sesuai dengan proporsi kebebasannya. (Thomas Merton)

Afeksi tidak dapat diciptakan; ia hanya dapat dibebaskan. (Bertrand Russell)

Jika cinta ditekan, kebencian akan menggantinya. (Havelock Ellis)

Jika kekuasaan cinta mengatasi cinta kekuasaan, dunia akan mengetahui perdamaian. (When the power of love overcomes the love of power, the world will know peace). (Anonim)

Dalam cinta, satu tambah satu sama dengan satu. (Jean Paul Satre)

Mencintai dan menang adalah hal yang terbaik, yang terbaik berikutnya adalah mencintai dan kalah. (William MakepeaceThackeray)

Cinta romantis adalah cinta yang penuh nafsu seksual. Romantisme menggunakan keintiman seksual untuk menciptakan atau melipatgandakan kedekatan dan saling memenuhi. (Peter R Breggin)

Anda tidak boleh memaksa seks untuk melakukan pekerjaan cinta atau cinta untuk melakukan pekerjaan seks. (Mary McCarthy)

Di mana ada perkawinan tanpa cinta, akan ada cinta tanpa perkawinan. (Anonim).

Dalam hidup ini orang sering mengawini orang yang tidak dicintai dan mencintai orang yang tidak bisa dikawini. (S.Belen)

Cinta adalah satu-satunya kekuatan yang mampu mengubah seorang musuh menjadi seorang teman. (Martin Luther King, Jr)

Cinta dan telur itu terbaik ketika masih segar. (Pepatah Rusia)

Cinta adalah sebuah permainan di mana dua orang dapat bermain dan keduanya sama-sama menang. (Eva Gabor)

Cinta adalah latihan bebas untuk memilih. Dua orang saling mencintai hanya jika mereka cukup mampu hidup tanpa yang lain tetapi memilih untuk hidup satu dengan yang lain. (M.Scott Peck)

Perkawinan bukan sekadar hubungan spiritual dan pelukan bergairah; perkawinan juga adalah tiga kali makan sehari dan ingat membuang sampah. (Joyce Brothers)

Apa cara terbaik agar suamimu ingat hari ulang tahunmu? Kawinlah pada hari ulang tahunnya. (Cindy Garner)

Cinta sering membuat seorang paling pintar tampak bodoh, dan sama seringnya memberi kepintaran kepada orang yang tampak paling bodoh. (Pepatah Prancis)

Satu hal yang kita tidak pernah mampu memberi secukupnya adalah cinta. (Henry Miller)

Tiada pengobat cinta daripada lebih banyak mencintai. (Henry David Thoreau)

Seorang tidak jatuh ke “dalam” atau “keluar” dari cinta. Seorang bertumbuh

Ada satu tempat yang dapat Anda sentuh pada wanita yang mendorongnya menjadi ‘tergila-gila’. Hatinya. (Melanie Griffith)

Laki-laki selalu menginginkan menjadi cinta pertama seorang wanita. Wanita suka menjadi romance terakhir seorang laki-laki. (Oscar Wilde)

Perkawinan harus menjadi duet. Ketika seorang bernyanyi yang lain bertepuk tangan. (Joe Murray)

Sebuah perkawinan yang baik sekurang-kurangnya 80% nasib untung menemukan seorang yang tepat pada waktu yang tepat. Sisanya adalah saling percaya. (Nanette Newman)

Pesta perkawinan kita sudah berlalu bertahun-tahun yang lalu. Perayaannya berlanjut sampai hari ini. (Gene Perret)

Pesta hari ulang tahun perkawinan adalah perayaan cinta, saling percaya, kemitraan, toleransi, dan ketabahan. Urutannya bervariasi untuk suatu tahun tertentu. (Paul Sweeney)

Hal terbaik yang dapat terjadi pada pasangan yang kawin 50 tahun atau lebih adalah bahwa keduanya sama-sama bertumbuh menjadi rabun jauh. (Linda Fiterman)

Sebuah pelukan ibarat bumerang – Anda langsung mendapatkan kembali. (Bil Keane)

Ciuman tanpa pelukan ibarat bunga tanpa aroma wangi.

Bunyi sebuah ciuman tidak sekeras meriam; tetapi gemanya berlangsung jauh lebih lama. (OliverWendell Holmes)

Rantai tidak bersama-sama mengikat sebuah perkawinan. Benang-benang, ratusan benang tipislah yang menjalin dua orang bersama-sama melewati tahun demi tahun (Simone Signoret)

Cinta adalah sebuah bunga yang berubah menjadi buah dalam perkawinan – Pepatah Finlandia

Tiada kombinasi yang begitu menyenangkan seperti pria dan istri. (Menander)

Jumlah hutang-piutang antara dua orang yang kawin tak mungkin dapat dihitung. Itu adalah hutang tak terbatas, yang hanya dapat dilunasi di akhirat yang abadi. (Johann Wolfgang von Goethe)

Cinta yang sempurna kadang-kdang tidak datang sampai cucu yang pertama. (Pepatah Welsh)

(Sumber: wisesayings365.wordpress.com; www.vanillamist.com; efl.htmlplanet.com; www.brownielocks.com)

Daftar Blog Saya

Laman